Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih belum bisa memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping Megawati dalam pemilihan presiden 2009 mendatang. Hal tersebut dikarenakan PDIP menginginkan agar pendamping Megawati didukung oleh parpol untuk membangun system presidensil yang efektif dengan koalisi parpol kuat di tingkat parlemen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu PDIP Tjahjo Kumolo pada wartawan di gedung DPR RI Jakarta, Senin 24 November 2008. Tjahjo menegaskan PDIP akan memutuskan siapa pendamping Mega setelah mengetahui hasil pemilu legislative 2009.
“Saya meminta agar seluruh kader PDIP memahami lambannya PDI-P mengumumkan nama pendamping Mega karena hal ini disebabkan perkembangan yang terjadi seperti figure yang dianggap serius dan mampu menjadi cawapres ternyata dideklarasikan menjadi capres oleh parpol lain,”tukasnya.
Ketua Fraksi PDIP ini menambahkan, sejumlah nama yang ada belum final karena dinamika politik juga berubah. Apalagi, diantara lima nama tersebut ada yang diusung sebagai capres. “Jadi, kita masih menimbang nama-nama lain untuk dipinang sebagai pendamping Mega,”ungkapnya.
Namun demikian, Tjahjo berharap calon wakil presiden (cawapres) pendamping Megawati Soekarnoputri mampu menambah perolehan suara pada pemilu presiden (pilpres) 2009. “Kita tidak mau salah mengambil figur, karena cawapres diharapkan mampu menambah perolehan suara, tidak hanya mengandalkan perolehan suara dari Bu Mega sendiri,”harap Tjahjo.(Gahar)
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Postingan (Atom)