Senin, 15 September 2008
REVISI UU NO. 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD
Namun demikian isi yang terkandung di dalam Undang-undang tersebut sampai sekarang masih terjadi konflik, salah satunya adalah masalah revisi UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD mengenai mekanisme pemberian suara oleh pemilih yang tertera bahwa tehnis memilih suara dengan mencontreng tanda gambar akan di revisi menjadi mencoblos.
Menurut Saifullah Mashun anggota Komisi II dari fraksi Kebangsaan yaitu, berdasarkan hasil simulasi KPU perlu dipertimbangkan untuk diubahnya tehnis memilih suara agar diubah dari mencontreng menjadi mencoblos.
Hal ini dikhawatirkan apabila menggunakan tehnis mencontreng rawan kesalahan akan tinggi misalnya, surat suara bolong, coretan melebihi/melewati batas dan akan mengenai calon lainnya, atau tintanya melebar/luntur sehingga dapat mengimplikasikan menguntungkan partai politik lain.
Sejumlah anggota DPRpun menyarankan agar merivisi juga mengenai mekanisme penetapan calon anggota legislatif bukan didasarkan pada nomor urut, melainkan pada urutan perolehan suara terbanyak.
Tetapi saran tersebut tidaklah semerta langsung disetujui oleh semua anggota DPR, karena ada 32 anggota DPR yang tergabung dalam kaukus Perempuan menentang dan menolak rencan revisi tersebut.
Dikatakan oleh Eva Kusuma Sundari dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, bahwa Surat mengenai Undang-Undang Pemilu sudah dikirim ke Ketua DPR, Pimpinan Badan Legislasi, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pembedayaan Perempuan.Sementara itu puluhan aktivis perempuan mendatangi Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan untuk memprotes revisi terbatas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 pasal 214 jika mekanisme penetapan calon anggota legislatif berdasarkan suara terbanyak.
Dalam pasal tersebut tercantum bahwa pemilihan calon legislatif didasarkan kombinasi antara perolehan suara 30 % bilangan pembagi dan nomor urut, jika tidak ada calon yang memenuhi ketentuan.
Menurut Yuda Irving aktivis dari Gerakan Perempuan hanya akan digunakan sebagai alat untuk melegalkan strategi internal partai politik untuk meraih suara pemilih sebanyak mungkin, dan dalam rencana revisi tersebut ada beberapa hal yang perlu dikritisi antara lain inkonsistensi dan juga bila memang benar jadi direvisi ini akan menjado tindakan yang inkonsisten.
Untuk menaggapi protes dari aktivis perempuan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta berjanji akan melanjutkan ke instansi yang berwenang yakni DPR.
Ketua Panitia Khusus Rancangan UU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan di Jakarta mengatakan, “merevisi/melakukan perubahan terbatas tentang Undang-Undang No 10 Tahun 2008 tersebut harus dimulai dengan konsultasi antara Pemerintah, DPR, dan Komisi Pemilihan Umum, agar polemic usulan tersebut tidak teus berlanjut”. Menurutnya pula usulan revisi tersebut sangat terkait keinginan parai politik untuk menentukan calon anggota legislatif terpilih atas suara terbanyak dan proses revisi tersebut harus dari kesepakatan politik fraksi di DPR dan pemerintah untuk menjamin revisi tersebut agar tidak menjadi bola liar yang akan melebar ke materi lain. Karena formulasi revisi itupun beragam, dan diharapkan tidak menghilangkan norma dasar calon yang terpilih yaitu sekurang-kurangnya 30 persen dari bilangan pembagi pemilihan dan formulasi revisi harus dirumuskan adar tidak menjadi beban baru KPU.
Selasa, 09 September 2008
PERBUATAN DAN PEMBELAJARAN TIDAK DISIPLIN OLEH KARYAWAN NAGA SWALAYAN
Pada hari Sabtu sore tanggal 6 September 2008 Saya bersama keluarga membeli kebutuhan rutin di Naga Sawalayan. Karena saya pikir tidak terlalu jauh dan kami sudah berlangganan tetap di swalayan terseb. Setelah kami memilih barang/kebutuhan yang diperlukan lalu kami menuju Kasir bermaksud untuk membayar, tetapi keadaan di Kasir sangat penuh dan terpaksa kamipun harus mengantri.
Dengan sabar kami mengantri, dan ketika tiba pada urutan saat kami membayar, tiba-tiba ada dua orang pria (kami tidak tahu apakah itu customer atau karyawan), karena dua orang pria tersebut kenal dan sepertinya hafal dengan karyawan tersebut.
Dua orang pria tersebut melalui arah belakang kasir membawa barang dagangan yang sepertinya juga hendak membayar. Kami untuk sementara meperhatikan. Dan Karyawati Naga Swalayan meyuruh dua orang tersebut membayar dikassa tempat dimana kami ingin membayar.
Dengan serta merta kami menolak untuk didahului, karena kami pikir, kami telah mengantri. Tanpa ada penyesalan atau malu dan tanpa ucapan maaf. Karyawati tersebut pindah ke Kassa lainnya dengan dua orang pria tersebut, dan yang lebih menjengkelkannya lagi karyawati tersebut malah menyindir " Sudah antri biar kasih orang, amal-amal di bulan puaa" seolah-olah dia yang paling benar. Pada saat itu pula sebenarnya kami ingin bertemu dengan manajer swalayan tersebut, tetapi hari sudah mendekati berbuka puasa, dan mungkin juga manajer swalayan tersebut tidak ada karena hari Sabtu.
Disinilah perlu diperhatikan oleh para manajer swalayan atau supermarket. Salah satu keberhasilan untuk meningkatkan omzet penjualan adalah sikap daripada karyawan perusahaan tersebut, saya tidak memandang apakah pekerjaan itu sebagai pramuniaga, atau apalah namanya, tetapi saya menilai dari sikap dan perbuatan yang diberikan terhadap pelanggan. Karena seorang pramuniaga adalah duta dari perusahaan tersebut.
Disini saya perlu menghimbau kepada manajer Naga Swalayan, tolong diberi pelajaran minimal peringatan atau teguran agar tidak terulang lagi.
Jumat, 05 September 2008
Mampukah kita menjadi suami seperti ini ?
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lag.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mataberlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu bergantian".
Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah Melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang". kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.
Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno bercerita".
Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya, Subhannallah...!!!!!
Rabu, 03 September 2008
MENUJU PEMILU 2009
Perubahan politik yang radikal seperti sistem pemilihan presiden, hingga kini belum dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Kehidupan ekonomi yang masih sulit, kurangnya kontrol kebijakan sosial yang sangat menyengsarakan.
Rakyat yang kini mulai peka dan jenuh dengan komentar para potlitikus, dan bisnis politik yang hanya mengobral janji, serta baik pada saat kampanye dan menjelang pemilu.
Dari research yang dilakukan bahwa, pada umumnya masyarakat Indonesia menjelang Pemilu 2009 sudah tidak begitu peduli, dengan alasan mereka sudah bosan dengan janji-janji para peminpin atau jurkam yang berjanji akan meberikan kesejahteraan hidup kelak bila partai tersebut menang.
Saat ini rakyat sedang mengalami kesulitan ekonomi yang semakin melilit, untuk mencari pekerjaan semakin sulit, malah sebaliknya PHK dimana-mana. Mungkin dari pengalaman tersebutlah rakyat memilih Golput saat Pemilu 2009.
ADAKAH KEDAMAIAN DI NEGARA KITA
Sudahkah kedamaian merata di negeri kita ini. Apabila anda belum bisa merenungkannya, marilah kita lihat sejenak mengenai negeri kita.
Setelah terjadi tragedi 12 Mei 1998, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh politik, menginginkan adanya perubahan mengenai demokrasi bebas (bebas mengutarakan pendapat, aspirasi dan lain-lain di tempat umum). Tetapi apakah semuanya itu sudah dapat menciptakan kedamaian yang merata di negeri ini.
Marilah kita evaluasi atau kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sepuluh tahun setelah kejadian tragedi Trisakti.
Mungkin sebagian peristiwa masih teringat oleh kita, tragedi Bom Bali, Bom Marriot, Kelaparan, di daerah tertinggal, kelangkaan sembako dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sekarangpun masih kita lihat penggusuran yang diakhiri dengan tawuran antara warga dan Satpol PP, bentrokan antar kampung, suku. Tetapi apakah itu diperhatikan oleh mereka yang seharusnya menangani masalah tersebut, disamping itu dilain pihak sekian kelompok orang sibuk dengan bisnisnya, sibuk dengan partainya, sibuk dengan program-program yang intinya untuk kepentingan pribadi. Masihkah kita dapat mengharapk atau merasakan bahwa kita memang tinggal dikampung sendiri. Lalu adakah terbesit dipikiran kita sebuah pertanya "Salah siapakah ini, dan harus bagaimanakah kita ?!!!