Jakarta - Meski masa sidang DPR akan berakhir tanggal 30 Oktober 2008, namun sampai saat ini Pansus RUU Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (RUU Pilpres) belum mencapai kesepakatan. Bahkan lobi yang dilakukan fraksi-fraksi di DPR kembali tertunda.
“Besok malam kita akan lakukan lobi formal bersama pimpinan fraksi dan pemerintah. Pansus sendiri berharap agar lobi bisa dioptimalkan untuk mencapai titik temu,” ungkap Ketua Pansus RUU Pilpres Ferry Mursydan Baldan pada wartawan di Gedung DPR, Jakarta , Senin 27 Oktober 2008.
Wakil Ketua Pansus RUU Pilpres yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan Yasona H Laoly mengatakan sikap fraksinya yang siap menurunkan tawaran ke angka kompromi 20 persen, tampaknya akan kembali ke usulan semula antara 25-30 persen. Hal tersebut diambil setelah adanya perubahan sikap dari Fraksi PKS. “Posisi kita akan tetap di angka antara 25-30 persen. Kalau diterima, bisa saja terjadi kompromi,”akunya.
Adapun anggota pansus dari Fraksi PKS, Agus Purnomo mengakui jika ada perubahan sikap dari fraksinya. “Pengalaman tahun 2004 yang lalu dimana dukungan terkecil terhadap capres dan memenangkan pilpres justru merepotkan pemerintah sehingga gampang digoyang,”katanya.
Sementara itu Fraksi Partai Demokrat tetap berupaya untuk menghindari voting, dengan menaikkan tawaran dari 15 persen menjadi 20 persen. “Kalau tetap tidak ada kesepakatan, voting menjadi satu-satunya solusi. Insya Allah kalau voting kita dalam posisi yang lebih banyak,”ujar anggota pansus dari Fraksi Demokrat, Agus Hermanto.(Gahar).
Kamis, 30 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar