Jakarta - Partai Hati Nurani Rakyat menggelar Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) II di Jakarta 15-16 November 2008. Acara bertema “Dengan semangat kebersamaan dan rasa tanggungjawab akan masa depan bangsa, kita satukan langkah sukses pemilu 2009” ini dihadiri oleh 255 pengurus Partai Hanura dari seluruh Indonesia tersebut dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto.
“Rakornas ini mutlak dilakukan organisasi sebesar Partai Hanura. Dulu Hanura sering disebut sebagai partai gurem, sampai saya berjanji akan membubarkan Hanura sebelum pemilu jika masih menjadi partai gurem. Namun, ternyata sekarang Hanura sudah terlalu besar untuk dibubarkan,”ujar Wiranto dalam pidato politiknya.
Menurut Wiranto, Rakornas digelar untuk mengetahui seberapa besar kekuatan partai menjelang Pemilihan Umum 2009.Selain itu, lanjutnya, Hanura akan menyelesaikan konsolidasi internal yang belum tuntas.
“Paran Tim 9 di DPP sudah selesai dan akan diganti oleh rapat pengurus harian, bagi pengurus daerah jangan lagi banyak mengeluh, saling menjelekan, minta ini dan itu, dan menjadi biang kerok partai,”sentil mantan Panglima ABRI ini.
Wiranto meminta kepada seluruh kader Hanura untuk lebih bekerja keras guna menarik perhatian masyarakat, sebab dirinya merasa apa yang dilakukan para kader belum optimal. “Saya heran walau sudah dikenal public luas, dalam survey Hanura masih ditempatkan diurutan bawah. Jangan hiraukan survey-survey, sebab pada kenyataannya berbeda dengan realitas di lapangan,”saran Wiranto.
Ketua Panitia Pengarah Rakornas II Partai Hanura, Ari Mardjono mengatakan Rakornas mengagendakan evaluasi terhadap program pemantapan organisasi dari tingkat pusat sampai desa, terutama terkait dengen efektivitasnya dalam kaitan pencapaian sasaran pemilu 2009.
“ Ada tiga hal yang akan dibahas dalam Rakornas ini pertama, bagaimana postur organisasi sejak awal hingga saat ini, apakah stagnan, melemah atau meningkat tajam. Kedua, bagaimana tingkat efektifitas kinerja partai dikaitkan dengan kinerja serta jumlah pengurus partai dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Ketiga, apa alternative upaya yang harus dilakukan seandainya ada hambatan dalam rangka pemenangan pemilu 2009 mendatang,”terangnya. (Gahar).
Senin, 24 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar