Tidak Ada Niat Merdeka
Jakarta - Masyarakat Papua tidak pernah ada keinginan untuk memerdekakan diri, sebab yang diinginkan masyarakat Papua sebenarnya adalah adanya perlakuan yang sama seperti warga Negara yang lainnya.
Hal tersebut disampaikan mantan menteri luar negeri Organisasi Papua Merdeka, Nicholas Meset dalam diskusi tentang Papua di gedung DPR RI Jakarta, Kamis 27 November 2008.
“Kami ingin diperlakukan sama dengan warga Negara lain dan bukan ingin memerdekakan diri. Mari kita kembali ke Papua membangun kembali Papua dengan baik-baik,”ujar Meset.
Meset berharap anak-anak Papua dapat memperoleh pendidikan yang baik sehingga mereka bisa bangga menjadi anak Papua dan anak Indonesia . “Kalau perasaan itu tidak ada maka akan susah bagi anak Papua,dan mereka akhirnya hanya berpikir ingin merdeka. Lalu setelah merdeka mau makan apa? Masalah pemilihan gubernur saja sudah bertengkar apalagi mau merdeka,”tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi I DPR, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa di Papua tidak ada lagi separatisme. Sebab menurutnya, tidak ada lagi pikiran teman-teman di Papua untuk merdeka dan membangun sebuah negara seperti yang dibicarakan dunia internasional.
“Yang menjadi masalah adalah rakyat Papua ingin ada kebersamaan hak seperti warga Negara Indonesia lainnya disegala bidang mulai dari pendidikan, kesejahteraan, kesehatan dan politik,”jelas politisi Partai Bulan Bintang ini.
Dirinya menambahkan, untuk masalah Papua, ada hal yang perlu diperhatikan termasuk masalah fasilitas, tuntutan Otsus, kesejahteraan dan alokasi anggaran bagi Papua begitu juga soal perundangan yang ada.
“Di Papua tarik menarik kekuasaan juga kuat dan itu terjadi di beberapa titik di Papua, sehingga perlu ada pendekatan yang berbeda dengan pendekatan di Jawa atau Kalimantan ,”terangnya seraya menambahkan perlunya sebuah kerangka politik ala Papua sehingga tidak akan merepotkan generasi yang akan datang.
Adapun anggota Komisi I dari Partai Golkar, Yoris Raweyai menilai pemerintah perlu memberikan pencerahan politik yang benar terutama bagi generasi muda tentang apa yang sebenarnya terjadi baik itu di Papua, Aceh atau tempat lain.
“Orang Papua sudah ikut berjuang dari waktu ke waktu dengan berbagai cara tetapi ternyata persoalan Papua tidak selesai-selesai,”sesalnya. (Gahar).
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar