Jakarta - Pertemuan anggota-anggota parlemen se-Asia atau Asian Parliamentary Assembly (APA) resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di gedung DPR RI Jakarta, Kamis 27 November 2008. Dalam sambutannya, Presiden mengajak negara-negara di Asia untuk mereformasi sistem ekonomi internasional.
Parlemen Indonesia menjadi tuan rumah dalam Asian Parliamentary Assembly (APA) yang akan berlangsung mulai dari tanggal 27-29 November di Jakarta. Pertemuan yang diikuti oleh 210 peserta dari 25 parlemen di Asia ini akan mengedepankan isu krisis ekonomi global yang kini sedang mengguncang dunia.
“ China , Jepang, dan India merupakan Negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Dengan demikian maka Asia berpeluang besar menjadi pusat pertumbuhan perekonomian dunia,"ujar SBY.
Presiden berharap dengan digelarnya sidang APA berbagai masalah global seperti masalah kemiskinan, pasar energi, budaya dan perang melawan korupsi serta masalah lingkungan bisa diselesaikan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR RI Agung Laksono berharap wakil-wakil rakyat di kawasan Asia dapat mewujudkan sistem keuangan perdagangan dan perekonomian yang lebih adil, pro kemiskinan dan pro pertumbuhan.
“Dalam menghadapi krisis keuangan yang masih melanda dunia maka tema yang akan diusung pada sidang APA ketiga ini adalah isu sentral dalam General Debate,”tambahnya.
Pertemuan APA diharapkan bisa menelurkan sebuah deklarasi yang akan dinamakan Jakarta Declaration.(Gahar).
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar